PRASASTI KEDUKAN BUKIT
1. Selamat
Tahun Saka telah lewat 604, pada hari kesebelas
2.
paro
terang bulanWaisakha Dapunta Hiyan naik di
3. perahu
“mengambil siddhayatra”. Pada hari ketujuh
paro terang
4.
bulan Jyestha Dapunta Hiyan bertolak dari Minana
5.
sambil membawa dua laksa tentara dengan perbekalan
6.
sebanyak dua ratus (peti) berjalan dengan perahu
dan yang
berjalan kaki sebanyak seribu
7.
tiga ratus dua belas datang di Mukha--p-
8.
dengan sukacita. Pada hari ke lima paro-terang bulan bulan Asadha
9.
dengan cepat dan penuh kegembiraan datang membuat
wanua
10. Sriwijaya.
menang, perjalanan berhasil dan makmur senantiasa
Pada tanggal 5 paro terang bulan Asadha (16 Juni 682 Masehi) perjalanan Dapunta Hiyan berhasil mendapatkan
kemenangan, untuk menandai kemenangan
tersebut didirikanlah sebuah wanua atau perkampungan yang diberi
nama Sriwijaya. Berdasarkan telaah pada
Prasasti Kedukan Bukit Wanua Sriwijaya yang didirikan pada tanggal 16 Juni 682
Masehi tersebut berlokasi di daerah Palembang sekarang.
Tanggal tersebut selanjutnya
dijadikan acuan hari jadi Kota Palembang
yaitu 17 Juni 682, yang dikukuhkan
dengan SK Walikotamadya Kepala
Daerah No. 57/UM/WK, tanggal 6 Mei 1972.
Palembang, ibukota Provinsi Sumatera Selatan, adalah
satu-satunya kota tertua di Indonesia yang mempunyai “akte kelahiran” yang dipahatkan pada sebongkah
batu kali yang dikenal dengan Prasasti Kedukan Bukit.
Prasasti lain yang
menguatkan bahwa Sriwijaya berlokasi di Palembang adalah Prasasti Talang Tuo,
yang berisi tentang pembangunan taman kerajaan Taman Sriksetra. Dan Prasasti Telaga Batu, yang merupakan prasasti persumpahan tetapi didakamnya
juga disebutkan nama-nama jabatan dan pegawai dalam struktur birokrasi Kedatuan Sriwijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar