Situs
karanganyarsecara administratip terletak di kelurahan Karanganyar, kecamatan
Gandus, Palembang.Terletak pada dataran alluvial bertanah lunak akibat proses
pengendapan lumbur Sungai Musi, tepatnya pada meander Sungai Musi berhadapan
dengan pertemuan dengan Sungai Musi, Ogan dan Keramasan. Belahan Utara Sungai
Musi sudahsejak lama di ketahui sebagai lokasi sejumlah situs arkeologi yang
berasal dari abad ke 7 sampai dengan 15 M, di antaranya adalah Situs Kambang
Unglen ,Padang Kapas, Ladangsirap dan Bukit Siguntangyang terletak berdekatan
dengan Situs karanganyar. Keempat Situs inidi duga sejaman dengan situs
Karanganyar dan di hubungkan dengan Kehadiran Kerajaan Sriwijaya.
Situs karanganyar pada umumnya
memiliki ketinggian kurang dari 12m
diatas permukaan air Sungai Musi. Berada di sebelah barat
Palembang tepatnya di sebelah selatan Bukit Siguntang, Situs penting ini
di jadikan sebagai pusat impormasi tentang Sriwijaya dengan nama Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya,oleh Pemerintah Daerah Tingkat 1
Sumatera Selatan. Berdasarkan interpretasi foto udara tahun 1984 menunjukan
bahwa penampilan situs Karanganyar merupakan sebuah fitur berapa bangunan air
yang secara keseluruhan terdiri dari kolam dan dua pulau yang berbentuk bujur
sangkar dan empat persegi panjang, serta parit dengan luas area meliputi 20ha.
Serangkaian kanal , pulau dan bagian- bagian lainnya memperkenalkan karang
anyar sebagai sbuah karya arisitektur masa lampau yang berkaitan dengan
bangunan air .
Dilokasi dipercaya sebagai
sisa taman kerajaan masa Sriwijaya ini dijumpai pula artepak yang menampakan
aktivitas keseharian masyarakatnya, sepetri manik-manik,struktur batu bata
,damar,tali ijuk, keramik dan sisa perahu
Temuan-temuan tersebut diperoleh saat
pembangunan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya maupun melalui kegiatan
penilitian penyelamatan . Rekonstruksi atas fragmen keramik yang banyak
ditemukan memperlihatkan adanya penggunaan tempayan , guci ,buli-buli , mangkok
dan piring . sedangkan berdasarkan rekonstruksi dari sisa gerabah menujukan
pemanfaatan berbagai bentuk tungku atau anglo , kendi ,periuk , tempayan , pasu
dan bahkan genteng .
Akumulasi temuan –temuan itu menujukan
betapa padatnya aktifitas keseharian masyrakat yang hidup di sana pada masa
lalu
Peninggalan purbakala situs Karanganyar
di bedakan atas peninggalan berupa fiktur dan artefak. Kolam, parit dan struktur
bata adalah peninggalan berupa fiktur ,
sedangkan pecahan keramik , manik manik, tembikar, cetakan stupa, uang logam
termasuk artefak. Diantara tinggalan tersebut yang paling penting adalah
bangunan bangunan air yang berupa kolam,
pulau dan parit, karena keberadaan nya merupakan bukti dari kehadiran manusia
yang menetap secara permanen dalam jangka waktu yang cukup lama. Diperkirakan
pula penduduk karanganyar dulunya menggali saqluran atau parit, seperti parit
suak bujang, selain sebagai pengkal banjir juga berfungsi sebagai alat
transportasi yang menghubungkan Sungai Musi dengan daerah daerah pendalaman di
sekitar Situs .
Situs karanganyar terbagi menjadi tiga
subsitus yaitu subsitus Karanganyar 1,2 dan 3 yang terbesar adalah subsitus
Karanganyar 1 . Subsitus Karanganyar 1 berupa sebuah kolam berdenah empat
persegi panjang membujur utara – selatan
dengan ukuran 623 x 325 m ditengah kolam ini terdapat dua pulau yaitu Pulau
Nangka dan cempaka . Pulau Nangka memiliki ukuran 465 x 325 m , sedangkan pulau
cempaka memiliki ukuran 40 x 40 m . Pulau Cempaka dikelilingi kolam besar
berukuran 145 x 300 m sedangkan pulau Nangka dikelilingi parit-parit dengan
ukuran 15 x 1190 m . Subsitus
Karanganyar 2 terletak disebelah barat daya kolam 1 dan merupakan kolam kecil ,
ditengahnya terdapat pulau berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 40 x 40 m .
Subsitus Karanganyar 3 berada disebelah timur Subsitus Karanganyar 1 dengan
denah bujur sangkar berukuran 60 x 60 m .
Ketiga subsitus tersebut di hubungkan
oleh parit parit yang berjumlah tujuh buah.Parit 1 merupakan parit yang
terpanjang yaitu 3000 m dengan lebar 25 sampai dengan 30 m. Parit ini oleh
penduduk di berinama suak bujang. Sejajar dengan parit 1 terdapat parit 2
dengan panjang 1600 m. Parit ini terletak di sebelah selatan subsitus
karanganyar 1 dan subsitus karanganyar 3. Ujung parit ini berasal dari subsitus
karanganyar 2, sedangakan ujung timurnya
bermuara di sungai musi. Parit 1dan2 di hubungkan dengan parit 3 yang terletak
di antara .
Subsitus Karanganyar 3 . panjang parit sekitar
700 m membujur arah utara salatan . Selain itu masih ada parit lain yang
sejajar dengan parit 3 yaitu parit 4 dan parit 5 yang terletak disebelah
barat Subsitus Karanganyar 1 . ujung
selatan parit 4 dan 5 ini berakhir diparit 2 . dari parit 2 terdapat juga dua
buah parit yang ujung salatanya bermuara disungai musi yaitu parit 6 dan 7
Pada tahun 1985 dilakukan penggalian
arkeologi dan berlanjut pada tahun 1989, dari penggalian tersebut banyak
menghasilkan temuan pecahan tembikar , baa, keramik , manik – manik dan
struktur batu bata . berdasarkan hasil analisa keramik-keramik Cina yang
ditemukan dari situs ini berasal dari Dinasti Tang ( VII-X M ), Dinasti Song
(X-XII M ), Yuan (XIII-XIV M ) dan Dinasti Qing (XVII-XIXM ), Yang umumnya
terdiri dari tempatnya , buli-buli ,pasu mangkuk dan piring sedangkan ekskavasi
yang dilakukan dipulau cempaka berhasil menampakkan kembali sisa bangunan
berupa struktur bata yang tidak beraturan pada kedalaman 30 cm struktur bata
tersebut letaknya berorietasi barat-timur sepanjang 20 cm , bata yang tidak
menujukan pola ikat yang jelas. Selaim struktur bata ditemukan juga
pecahan-pecahan keramik dan gerabah sebagai temuan terbanyak .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar