Senin, 23 Mei 2016

Pelayaran Chêng Ho di Palembang




Menurut penuturan Ma Huan, Chêng Ho singgah di Palembang untuk pertama kalinya dalam pelayarannya yang pertama (1405-1407) dengan tujuan utama menangkap seorang lanun Ch’en Tsu-i beserta pengi­kutnya yang menyingkir dari Propinsi Fujian. Titah Kaisar Ming pertama itu didasarkan pada laporan dari seorang Tionghoa lain yang tinggal di Palembang bernama Shih Chin-ch’ing. Ch’en Tsu-i sangat kaya dan kekayaannya itu didapat dari peker­jaannya seba­gai lanun yang menyerang kapal-kapal pembawa harta yang lewat perairan dekat Palembang. Ia memerintah dengan sangat kejam, dan pada kenyataannya ia menjadi pengua­sa lokal, walaupun secara de facto wilayah Palembang berada di bawah kekuasaan dan pengaruh Majapahit di Jawa. Chêng Ho dan pasukannya berhasil menangkap Ch’en Tsu-i dan membawanya kembali ke Tiongkok. Ia kemudian dihukum mati di hadapan kaisar. Sete­lah Ch’en Tsu-i dihukum, sebagai tanda terima kasih kaisar menghadiahi Shih Chin-ch’ing dengan mengangkatnya sebagai penguasa/gubernur di Palembang (Mills 1970, 46, 100). 
Tabel Pelayaran Chêng Ho
No.
Tahun Pelayaran
Kawasan Asia Tenggara yang dikunjungi
1.
1405-1407
Champa, Melaka, Jawa, Aru (Deli), Samudra (Lhokseumawe), Lambri (Banda Aceh), dan Palembang.
2.
1407-1409
Champa, Melaka, Siam, Jawa, dan  Lambri.
3.
1409-1411
Champa, Melaka, Jawa, Aru, Samudra, Pulo Sembilan (dekat Tamiang), dan Lambri.
4.
1413-1415
Champa, Melaka, Pahang, Kelantan, Jawa, Palembang, Nakur (Nagur, Sumatra Utara), Lambri, dan Aru.
5.
1417-1419
Champa, Pahang, Jawa, Palembang, Melaka,  Samudra, dan Lambri.
6.
1421-1422
Melaka, Aru, Samudra, dan Lambri.
7.
1431-1433
Champa, Melaka, Siam, Jawa, Palembang, Samudra, Lide (Meureudu), Nakur, Aru, dan Lambri.
Sumber: Mills 1970: 10-19; Prof. Kong Yuanzhi 2000: 268
Pada ekspedisi kedua tahun 1407‑1409 Chêng Ho disertai oleh Wang Ching‑hung dan Hou Hsien. Pada ekspedisi kedua ini jelas disebut nama­-nama tempat atau negeri yang dilawat, tetapi Palembang tidak dise­but. Pada ekspedisi ketiga tahun 1409‑1411 itu tidak di­sebut mengunjungi Palembang dan baru pada ekspedi­sinya yang keempat tahun 1413‑1415 Chêng Ho melawat lagi Palem­bang setelah mengunjungi Champa, Kelantan, Pahang, Jawa, ke­mu­dian San Fo-ch’i (Palembang) dan terus ke Melaka, Aru, Samu­dra, Lambri, Ceylon, Kayal, Kepulauan Maladeva, Cochin, Calicut dan Hormuz. Pada ekspedisi ke­empat inilah Ma Huan pertama kalinya turut yang tugasnya sebagai juru bica­ra, penterjemah dan pembuat laporan (Mills 1970, 13).
Pada ekspedisi kelima 1417‑1419 Chêng Ho yang di­sertai Ma Huan sempat juga melawat Palembang setelah Cham­pa, Pahang, Jawa dan seterusnya. Pada ekspe­disi Chêng Ho yang keenam (1421‑1422), armada‑armadanya tidak mengunjungi Pa­lem­bang. Berita ekspedisi yang ketujuh 1431‑1433 berita Ma‑Huan dilengkapi oleh sumber Hsia Hsi-yang yang ditulis oleh Chu Yün‑ming juga termasuk buku berjudul Ch'ien-wen chi. Dalam ekspedisi terbesar ini disebutkan jumlah orang dari ber­bagai pekerjaan meliputi 27.800 dan lebih dari 100 kapal besar. Waktu itu yang mengikuti ekspedisi bukan hanya Ma Huan tetapi juga Fei‑Hsin dan Kung Ch’en. Pada ekspedisi ketujuh itu Chêng Ho melawat pula ke Palembang. Dalam daftar tempat‑tempat yang dikunjungi Chêng Ho pelabuhan Palembang disebut Chiu chiang. Menarik perhatian kita bahwa nama yang diidentifikasikan Palembang adalah San Fo-ch’i (dalam Hikayat Dinasti Song, 960‑1279), Chiu chiang dalam Ming shih dan dalam Ying‑yai Shêng‑lan sendiri. Chêng Ho juga terkadang disebut dengan nama Laksamana Sam‑pau yang dalam bahasa Mandarin Fukien disebut Sam-po. Bila di atas telah diceritakan bahwa pada tahun 1405 Palembang sudah ada di bawah pengaruh kekuasaan dari Chao-wa (Jawa, Majapahit) maka dalam tahun 1416 lebih dijelaskan lagi dalam berita Ying‑yai Shêng‑lan.
Pada tahun 1424 Cheng Ho diutus ke Palembang untuk menyerahkan cap Kekaisaran kepada Shih-Ci –Sun, sebagai perwakilan dagang Kaisar Cina di Palembang (A.M.  Djuliati Suroyo, 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar