Senin, 23 Mei 2016

Situs karanganyar



Situs karanganyarsecara administratip terletak di kelurahan Karanganyar, kecamatan Gandus, Palembang.Terletak pada dataran alluvial bertanah lunak akibat proses pengendapan lumbur Sungai Musi, tepatnya pada meander Sungai Musi berhadapan dengan pertemuan dengan Sungai Musi, Ogan dan Keramasan. Belahan Utara Sungai Musi sudahsejak lama di ketahui sebagai lokasi sejumlah situs arkeologi yang berasal dari abad ke 7 sampai dengan 15 M, di antaranya adalah Situs Kambang Unglen ,Padang Kapas, Ladangsirap dan Bukit Siguntangyang terletak berdekatan dengan Situs karanganyar. Keempat Situs inidi duga sejaman dengan situs Karanganyar dan di hubungkan dengan Kehadiran Kerajaan Sriwijaya.
               Situs karanganyar pada umumnya memiliki ketinggian kurang dari 12m  diatas permukaan air Sungai Musi. Berada di sebelah  barat  Palembang tepatnya di sebelah selatan Bukit Siguntang, Situs penting ini di jadikan sebagai pusat impormasi tentang Sriwijaya dengan nama Taman  Purbakala Kerajaan  Sriwijaya,oleh Pemerintah Daerah Tingkat 1 Sumatera Selatan. Berdasarkan interpretasi foto udara tahun 1984 menunjukan bahwa penampilan situs Karanganyar merupakan sebuah fitur berapa bangunan air yang secara keseluruhan terdiri dari kolam dan dua pulau yang berbentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang, serta parit dengan luas area meliputi 20ha. Serangkaian kanal , pulau dan bagian- bagian lainnya memperkenalkan karang anyar sebagai sbuah karya arisitektur masa lampau yang berkaitan dengan bangunan air .
                  Dilokasi dipercaya sebagai sisa taman kerajaan masa Sriwijaya ini dijumpai pula artepak yang menampakan aktivitas keseharian masyarakatnya, sepetri manik-manik,struktur batu bata ,damar,tali ijuk, keramik dan sisa perahu
 Temuan-temuan tersebut diperoleh saat pembangunan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya maupun melalui kegiatan penilitian penyelamatan . Rekonstruksi atas fragmen keramik yang banyak ditemukan memperlihatkan adanya penggunaan tempayan , guci ,buli-buli , mangkok dan piring . sedangkan berdasarkan rekonstruksi dari sisa gerabah menujukan pemanfaatan berbagai bentuk tungku atau anglo , kendi ,periuk , tempayan , pasu dan bahkan genteng .
            
   Akumulasi temuan –temuan itu menujukan betapa padatnya aktifitas keseharian masyrakat yang hidup di sana pada masa lalu
        Peninggalan purbakala situs Karanganyar di bedakan atas peninggalan berupa fiktur dan artefak. Kolam, parit dan struktur bata adalah  peninggalan berupa fiktur , sedangkan pecahan keramik , manik manik, tembikar, cetakan stupa, uang logam termasuk artefak. Diantara tinggalan tersebut yang paling penting adalah bangunan bangunan air  yang berupa kolam, pulau dan parit, karena keberadaan nya merupakan bukti dari kehadiran manusia yang menetap secara permanen dalam jangka waktu yang cukup lama. Diperkirakan pula  penduduk karanganyar dulunya  menggali saqluran atau parit, seperti parit suak bujang, selain sebagai pengkal banjir juga berfungsi sebagai alat transportasi yang menghubungkan Sungai Musi dengan daerah daerah pendalaman di sekitar Situs .
       Situs karanganyar terbagi menjadi tiga subsitus yaitu subsitus Karanganyar 1,2 dan 3 yang terbesar adalah subsitus Karanganyar 1 . Subsitus Karanganyar 1 berupa sebuah kolam berdenah empat persegi  panjang membujur utara – selatan dengan ukuran 623 x 325 m ditengah kolam ini terdapat dua pulau yaitu Pulau Nangka dan cempaka . Pulau Nangka memiliki ukuran 465 x 325 m , sedangkan pulau cempaka memiliki ukuran 40 x 40 m . Pulau Cempaka dikelilingi kolam besar berukuran 145 x 300 m sedangkan pulau Nangka dikelilingi parit-parit dengan ukuran 15 x 1190 m .  Subsitus Karanganyar 2 terletak disebelah barat daya kolam 1 dan merupakan kolam kecil , ditengahnya terdapat pulau berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 40 x 40 m . Subsitus Karanganyar 3 berada disebelah timur Subsitus Karanganyar 1 dengan denah bujur sangkar berukuran 60 x 60 m .                                                         
        Ketiga subsitus tersebut di hubungkan oleh parit parit yang berjumlah tujuh buah.Parit 1 merupakan parit yang terpanjang yaitu 3000 m dengan lebar 25 sampai dengan 30 m. Parit ini oleh penduduk di berinama suak bujang. Sejajar dengan parit 1 terdapat parit 2 dengan panjang 1600 m. Parit ini terletak di sebelah selatan subsitus karanganyar 1 dan subsitus karanganyar 3. Ujung parit ini berasal dari subsitus karanganyar 2, sedangakan  ujung timurnya bermuara di sungai musi. Parit 1dan2 di hubungkan dengan parit 3 yang terletak di antara .
       Subsitus Karanganyar 3 . panjang parit sekitar 700 m membujur arah utara salatan . Selain itu masih ada parit lain yang sejajar dengan parit 3 yaitu parit 4 dan parit 5 yang terletak disebelah barat  Subsitus Karanganyar 1 . ujung selatan parit 4 dan 5 ini berakhir diparit 2 . dari parit 2 terdapat juga dua buah parit yang ujung salatanya bermuara disungai musi yaitu parit 6 dan 7
        Pada tahun 1985 dilakukan penggalian arkeologi dan berlanjut pada tahun 1989, dari penggalian tersebut banyak menghasilkan temuan pecahan tembikar , baa, keramik , manik – manik dan struktur batu bata . berdasarkan hasil analisa keramik-keramik Cina yang ditemukan dari situs ini berasal dari Dinasti Tang ( VII-X M ), Dinasti Song (X-XII M ), Yuan (XIII-XIV M ) dan Dinasti Qing (XVII-XIXM ), Yang umumnya terdiri dari tempatnya , buli-buli ,pasu mangkuk dan piring sedangkan ekskavasi yang dilakukan dipulau cempaka berhasil menampakkan kembali sisa bangunan berupa struktur bata yang tidak beraturan pada kedalaman 30 cm struktur bata tersebut letaknya berorietasi barat-timur sepanjang 20 cm , bata yang tidak menujukan pola ikat yang jelas. Selaim struktur bata ditemukan juga pecahan-pecahan keramik dan gerabah sebagai temuan terbanyak .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar